Custom Search

Ngobrol Gresik Lewat Cangkrukan Budaya

Rabu, 06 April 2011

Ngobrol Gresik Lewat Cangkrukan Budaya

Kota Gresik memiliki budaya asli yang masih melekat hingga kini, yakni cangkrukan warung kopi. Lewat budaya ini, pengurus DPD PKS Kabupaten Gresik menggelar cangkrukan membahas bagaimana partai berlambang bintang dan bulan ini meraih simpati warga Gresik




NAMANYA cangkrukan maka acara tersebut digelar di warung kopi Ultras Cak Dikin di Jl Raya Dr Wahidin Sudirohusodo. Pengurus DPD PKS Gresik sengaja memilih warung kopi karena pembicaraan wong Gresik lebih mengena di warkop daripada di gedung, hotel, atau lokasi resmi.
Bak acara cangkrukan JTV, seluruh peserta dan panelis ikut cangkruk sambil nyeruput kopi. Panelis yang tampil diantaranya Umar Zainudin, budayawan, Kris Adji, guru dan budayawan, Nizam Khafid Zuhdi, akademisi dan budayawan, serta Nur Fakih, tokoh Dewan Pendidikan.
Umar Zainudin dalam ulasannya meminta Pemkab Gresik mengoptimalkan wisata budaya. Obyek wisata budaya adalah mengenalkan lokasi bersejarah di Kota Gresik.
"Saya mencoba mengenalkan gedung sejarah seperti gedung bioskop hartatik, kemudian aneka kuliner mulai sego menir, sego krawu, otak-otak, pudak" kata Umar Zainudin.
Jika ingin dikenal oleh warga Gresik, PKS harusnya juga mengenal budaya warga Gresik. PKS, kata dia, boleh berkembang di kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung dan Semarang. Itu karena struktur sosial dan pendidian masyarakatnya memang bisa untuk dimasuki.
"Namun bicara orang Gresik dan kota pinggiran lainnya, PKS harusnya lebih mengenal karakter orang," saran Umar.
Nizam Khafid Zuhdi dalam kesempatan obrolannya, menilai PKS sebagai partai terbuka di Gresik ternyata belum mampu menyentuh grass root atau akar rumput. Itu terjadi karena PKS lupa dengan budaya masyarakat Gresik yang doyan cangkruk.
"Makanya usul saya, pengurus PKS di Gresik harus mampu melembagakan tradisi cangkruk di warkop. Berkumpul dengan masyarakat secara umum. Janganlah PKS merasa eksklusif kalau ingin mendulang suara di Gresik," saran mantan Pembantu Rektor Universitas Muhamadiyah Gresik.
Sorotan tersebut disampaikan oleh Nur Fakih, dari Dewan Pendidikan. Mantan wartawan koran sore di Surabaya ini menganggap selama ini komunikasi yang dijalani oleh PKS dengan masyarakat melalui pemberitaan dianggap kurang. Harusnya, kata dia, pengurus harus lebih mendekatkan kepada masyarakat melalui jalur sosial dan komunikasi.
"Nah komunikasi itu terbentuk melalui kegiatan serta penyampaian informasi di media massa. Ini yang harus dipikirkan oleh pengurus partai jika ingin berkembang dan mendulang suara pada Pemilu 2014 mendatang," saran mantan Anggota KPUD Gresik.
 Kusno Hadi yang bertindak sebagai moderator menyatakan gembira atas hasil pembicaraan yang digelar malam itu. Dia dan pengurus PKS lainnya menyadari selama ini kepengurusannya jarang berkumpul dengan kelompok masyarakat melalui jalur sosial yang ada.

www.suara-giri.com
reportase :

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis